LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA
Disusun oleh:
Nabila Fatima Ahmad NIM.
16307141016
Batrisya NIM.
16307141017
Zamhariroh Marsa F NIM.
16307144032
Laila Khoiriyah L NIM.
16307141014
Dharma Yudha NIM.
16307144022
Achmad Ramadhanna’il R NIM. 16307144029
KIMIA F KELOMPOK
6
JURUSAN
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
TUJUAN
Tujuan dalam
praktikum ini adalah:
1.
Mengamati bermacam-macam gejala fenotip pada manusia dan
menemukan kesamaan dan perbedaan yang ada.
2.
Memberikan argumen terhadap timbulnya gejala keanekaragaman.
3.
Menunjukkan contoh gejala fenotip yamg lebih ditentukan oleh
faktor genetik maupun faktor lingkungan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap keanekaragaman pada
manusia?
2.
Bagaimana perbedaan fisik antara 2 spesies atau lebih yang
mempunyai nomor indeks sama?
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
KAJIAN TEORI
Keanekaragaman merupakan fenomena normal pada makhluk hidup, baik dalam
kehidupan tumbuhan, hewan ataupun manusia. Keanekaragaman ini mudah diamati
pada penampilan luar atau yang terlihat, dan merupakan kumpulan ciri-ciri tiap
makhluk hidup. Berbagai ciri menunjukkan persamaan, sementara beberapa ciri lain
menunjukkan perbedaan. Adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri yang dapat
diamati ini menyebabkan makhluk hidup yang sudah dikelompokkan atas dasar
sistem klasifikasi dalam taksonomi, masih menunjukkan adanya keanekaragaman
diantara anggota populasi. (Salim Abdul, 1994 : 1)
Menurut Sukirman Wuryadi (1976 : 5) Tiap populasi organisme tersusun atas
kesatuan struktur fungsi organisme penyusunnya dan dimungkinkan memiliki ciri
struktur dan fungsinya sendiri. Anggota populasi organisme dapat terjadi melalui
proses perkembangan secaara generatif ataupun vegetatif. Gejala struktur dan
fungsi yang ditunjukkan oleh organisme atau populasi organisme merupakam
fenomena biologis. Dengan demikian keanekaragaman yang terjadi dianggap pula
sebagai fenomena biologis.
Hal yang sangat berpengaruh dalam terbentuknya pewarisan sifat adalah
gen. Gen adalah suatu unit keturunan berupa suatu segmen tertentu dari molekul
DNA, umunya terletak dalam kromosom dan memperlihatkan ekspresinya berupa
fenotip. Gen merupakan faktor yang memengaruhi keanekaragaman organisme, melalui
perkawinan acak bisa memungkinkan terjadinya variasi fenotip yang ada pada
makhluk hidup di muka bumi. (Suryo, 1996 : 14)
Istilah fenotip dan genotip digunakan untuk memahami antar aksi gen dan
lingkungan terhadap organisme. Bila suatu ciri-ciri masih dinyatakan dalam perangkat
genetiknya maka ciri-ciri ini disebut genotip. Namun apabila genotip ini sudah
diekspresikan dalam bentuk suatu molekul protein dan faktor lingkungan, maka
ciri-ciri ini menjadi suatu penampilan atau disebut juga fenotip. (Salim Abdul,
1994 : 28)
Keanekaragaman pada organisasi kehidupan dapat terjadi pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai
organisasi tingkat tinggi. Misalnya dari makhluk bersel satu hingga makhluk
bersel banyak, dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat
interaksi kompleks. Menurut biologimediacentre
keanekaragaman dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.
Keanekaragaman Gen
Merupakan substansi kimia yang
menentukan sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap individu
mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun dan terdapat pada inti sel. Perbedaan
jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya
keanekaragaman gen. makhluk hidup satu spesies bisa memiliki bentuk, sifat,
atau ukuran yang berbeda. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini
disebabkan karena perbedaan gen. (biologimediacentre)
2.
Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis adalah individu
yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis, dan mempu
menghasilkan keturunan untuk menghasilkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu
jenis inilah yang disebut populasi. Keanekaragaman jenis merupakan segala
perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis
dalam keluarga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu
spesies. (biologimediacentre)
3.
Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik makhluk hidup yang satu dengan yang lain serta dengan lingkungannya.
Perbedaan komponen abiotik pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup
(biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Komponen biotik dan
abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas
maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang yang tinggi ini akan
menghasilkan keanekaragaman ekosistem. (biologimediacentre)
Semua makhluk hidup dalam satu
spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen yang terdapat
dalam kromosom mepunyai tugas untuk mengendalikan ciri atau sifat suatu
organisme yang diturunkan dari induk kepada anaknya. Menurut Harris Harry (1994
: 11) gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasarnya sama, tetapi
susunannya berbeda tergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat
gen inilah yang menentukan cirri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Pada manusia, terdapat bermacam-macam
keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh,
warna kulit, warna maata, bentuk rambut, dan sebagainya. Namun hanya
sifat-sifat yang tampak sajalah yang mudah diamati, karena sifat yang ada pada
gen sangatlah rumit jika diamati tanpa bantuan alat yang mendukung.
B.
HIPOTESIS
1.
Keanekaragaman pada manusia dipengaruhi oleh faktor genetik
dan lingkungan.
2.
Persamaan indeks pada cakram genetika yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih menunjukkan kekerabatan yang dekat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
Penelitian
ini berjudul “Keanekaragaman pada Manusia” yang dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta. Sebagai objek penelitian ini adalah mahasiswa Kimia
Kelas F 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November
2016 pukul 09.30 WIB.
B.
ALAT DAN BAHAN
Pada praktikum ini alat dan bahan
yang digunakan berupa:
1.
Cakram Genetika.
2.
Indra Penglihatan.
3.
Alat tulis.
4.
Mahasiswa
5.
Kamera
C.
CARA KERJA
1.
Menentukan ciri yang akan diamati
pada cakram genetika
2. Menentukan
ciri pertama pada cakram genetika
3. Menentukan
ciri yang lain pada cakram genetika
4. Membaca
angka pada indeks cakram genetika
5. Mendapat
angka indeks teman lain dan mencatatnya
6. Melaporkan
indeks yang diperoleh
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL PENGAMATAN
·
Persamaan indeks
No
|
Nama
|
Indeks
|
1.
|
Tyas Widiastuti
|
34
|
2.
|
Rhesta Triyana Pramaisella
|
34
|
3.
|
Raden Roro Rania
|
36
|
4.
|
Erlin Dwi Astuti
|
36
|
5.
|
Riandini Yusuf
|
40
|
6.
|
Ilham Fauzi
|
40
|
7.
|
Meyvita Wahyu H
|
40
|
8
|
Hafian Rahman Wibowo
|
97
|
9.
|
Laila Khoiriyah Lukman
|
97
|
10.
|
Choirul Chasanah
|
98
|
11.
|
Dwi Pawestri
|
98
|
12.
|
Shilvi Woro Satiti
|
98
|
13.
|
Nadia
|
98
|
14.
|
Riska Elya
|
98
|
15.
|
Novita
|
100
|
16.
|
Syifa
|
100
|
17.
|
Nabila Fatima Akhmad
|
100
|
18.
|
Ario Chandra P
|
100
|
19.
|
Lina Cahyaningsih
|
100
|
20.
|
Carissa Ayu Susiana
|
100
|
21.
|
Nur Isna Melati Putri
|
102
|
22.
|
Achmad Ramadhanna’il R
|
102
|
23.
|
Batrisya
|
102
|
24.
|
Shinta Ningrumsari
|
104
|
25.
|
Dharma Yudha
|
104
|
26.
|
Riftanannda
Prabawa
|
104
|
27.
|
Nurul Amalia Putri
|
104
|
28.
|
Cindy Candrika
|
108
|
29.
|
Annisa Putri Anggiani
|
108
|
30.
|
Yusuf Irham Hidayat
|
112
|
31.
|
Luqman Anggoro Setyaji
|
112
|
·
Perbedaan indeks
No.
|
Nama
|
Indeks
|
1.
|
Ibnu
Mahardika Sulistyo
|
7
|
2.
|
Raditya
K
|
33
|
3.
|
M.
Alan N
|
68
|
4.
|
Rendra
Ibnu
|
74
|
5.
|
Hanggoro
Suroto Djati
|
92
|
6.
|
Perwita
Rizki
|
96
|
7.
|
Zamhariroh
Marsa F
|
101
|
8.
|
Rafi
Hidayat
|
105
|
9.
|
Hardiyan
Rifqi Muhammad
|
109
|
10.
|
Hanan
Rizal Wicaksono
|
110
|
B.
PEMBAHASAN
Dari
data yang diperoleh dari pengamatan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia
Kelas F Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY terdapat beberapa
keanekaragaman gen. Setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda, walaupun
ada beberapa orang yang mempunyai indeks cakram genetika yang sama. Namun tetap
ada perbedaan fenotip yang dapat diamati dengan jelas perbedaannya. Ciri-ciri
fisik luar pada setiap dari makhluk hidup yang tampak secara visual akan mudah
dikenali karena tidak memerlukan alat-alat bantu. Sedangkan beberapa ciri fisik
dalam sampai molekular hanya dapat diamati dengan alat-alat bantu atau teknik
pemeriksaan di laboratorium.
Pada
percobaan kali ini, pengamatan didasarkan pada cakram gentika, yang menunjukkan
perbedaan sifat ataupun ciri pada manusia berdasarkan ujung daun telinga yang bebas
atau melekat, rambut yang lurus dan tidak lurus, adanya lesung pipi atau tidak,
lidah dapat melipat atau tidak, kisaran rambut ke kanan atau ke kiri serta
perbedaan golongan darah. Perbedaan tersebut merupakan gejala keanekaragaman
organisme yang dipengaruhi oleh hasil interaksi faktor genetis dan faktor
lingkungan.
Data percobaan menunjukkan adanya
kesamaan indeks yang didapatkan pada cakram genetika yaitu nomor 34 dimiliki
oleh Tyas Widiastuti dan Rhesta Triyana Pramaisella dengan ciri rambut
keriting, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah
melipat dan golongan darah B..Indeks nomor 36 dimiliki oleh Erlin Dwi Astuti
dan Raden Roro Rania dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak
lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 40
dimiliki oleh Riandini Yusuf, Ilham Fauzi, dan Meyvita dengan ciri rambut
keriting, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah tidak
melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 97 dimiliki oleh Hafian Rahman
Wibowo dan Laila Khoiriyah Lukman dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut
kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah A.
Indeks nomor 98 dimiliki oleh Choirul Khasanah, Dwi Pawestri, Shilvi Woro
Satiti, Nadia, Riska dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak
lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah B. Indeks nomor 100
dimiliki oleh Novita, Syifa, Nabila, Ario, Lina, Carissa dengan ciri rambut
lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat
dan golongan darah O. Indeks nomor 102 dimiliki oleh Isna, Nail, Batrisya
dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas,
lidah tidak melipat dan golongan darah B. Indeks nomor 104 dimiliki oleh Sinta,
Yudha, Rifta, Putri dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak
lesung pipi, kuping bebas, lidah tidak melipat dan golongan darah O. Indeks
nomor 108 dimiliki oleh Cindy, Annisa dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut
kekanan, tidak lesung pipi, kuping melekat, lidah melipat dan golongan darah O dan
indeks nomor 112 dimiliki oleh Yusuf dan Lukman dengan ciri rambut lurus,
kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak melipat
dan golongan darah O. Dengan demikian walaupun sederet persamaan dimiliki,
namun mas ada perbedaan yang dapat ditemukan.
Dari data percobaan menunjukkan
adanya perbedaan indeks yang didapatkan pada cakram genetika yaitu nomor 7 yang
dimiliki oleh Ibnu Mahardhika S dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut ke
kiri, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah tidak melipat dan
memiliki golongan darah AB. Indeks nomor 33 yang dimiliki oleh Raditya K dengan
ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi,
kuping tidak melekat, lidah melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor 68
yang dimiliki oleh M Alan N dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri,
tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah dapat melipat dan
memiliki golongan darah O. indeks nomor 74 dimiliki oleh Rendra Ibnu dengan
ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri, tidak memiliki lesung pipi, kuping
melekat, lidah dapat melipat, dan bergolongan darah B. inedeks nomor 92
dimiliki oleh Hanggoro Suroto Djati dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut
kekiri, memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah dapat melipat dan
bergolongan darah O. indeks nomor 96 yang dimiliki oleh Perwita R dengan ciri
rambut lurus, kisaran rambut kekiri, memiliki lesung pipi, kuping melekat,
lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah O. indeks nomor 101 yang
dimiliki oleh Zamhariroh Marsa F dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut
kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah tidak dapat
melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor 105 yang dimiliki oleh Raffi
Hidayat dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung
pipi, kuping melekat, lidah dapat melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor
109 dimiliki oleh Hardiyan Rifqi M dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut
kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak dapat melipat
dan bergolongan darah A dan indeks nomor 110 yang dimiliki oleh Hanan Rizal W
dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi,
kuping melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah B
Pada
pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kesamaan indeks pada cakram
genetika yang dimiliki beberapa orang tidak berarti mempunyai ciri-ciri yang
sama pada semua aspek. Hal ini disebabkan dari berbagai faktor penyusunnya. Anak
kembar identik sekalipun memiliki perbedaan secara visual maupun struktur gen,
padahal anak kembar terlahir dari ayah dan ibu yang sama. Apalagi dalam
percobaan ini, pemilik indeks yang sama berasal dari keluarga yang berbeda.
Sehingga sangatlah mungkin ditemukan perbedaan ciri dari pemilik indeks yang
sama.
Data
pengamatan menunjukkan perbedaan indeks yang dimiliki oleh mahasiswa yang lain,
yang bisa diamati secara visual dan tanpa memerlukan alat bantu. Ciri-ciri apapun
yang dijumpai pada satu generasi dimungkinkan akan dijumpai pada generasi
berikutnya, karena proses pewarisan sifat dan pewarisan ini mengikuti
hukum-hukum pewarisan yang berlaku.
Perbedaan
ciri yang dapat diamati dari lebih banyak mahasiswa yang memiliki indeks pada
cakram genetika yang berbeda disebabkan karena beberapa faktor yang
memengaruhi, antara lain gen dan lingkungan. Hanya ciri yang mudah dilihat saja
yang bisa diamati secara kasat mata, sedangkan golongan darah dapat diketahui
dan dicantumkan pada data pengamatan karena sebelumnya telah dilakukan
pemeriksaan medis. Dimungkinkan masih banyak sekali perbedaan yang terjadi,
jika diamati dari berbagai segi renik seperti gen yang menyusun dan lain
sebagainya.
Keanekaragaman
dalam spesies ini menyebabkan pada tiap anggota spesies dapat dilihat adanya
kedekatan kekerabatannya satu sama lain. Semakin banyak persamaan ciri-ciri
yang dimiliki maka semakin dekat kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit
persamaan dalam ciri-ciri yang dimiliki maka makin jauh kekerabatannya. Dengan
demikian, dalam suatu spesies dapat dijumpai kelompok-kelompok populasi yang
satu sama lain dibedakan berdasarkan ciri morfologis atau fenotipnya.
C.
MENJAWAB PERTANYAAN
1.
Berdasarkan hasil data pengamatan ada beberapa orang yang
mempunyai kesamaan terhadap indeks pada cakram genetika, pada angka 34, 36, 40,
97, 98, 100, 102, 104, 108, dan 112. Dari kesepuluh angka cakram genetika yang
mempunyai kesamaan angka indeks terdapat perbedaan ciri lain yang menonjol dari
kesepuluh angka indeks berbeda dari angka indeks yang satu dengan yang lainnya
diantaranya yaitu bentuk hidung, warna bola mata, tinggi badan, warna kulit,
dan bentuk wajah. Terdapat perbedaan bentuk hidung pada orang yang termasuk
dari kesepuluh angka yang mempunyai persamaannya yaitu ada yang mancung dan ada
yang pesek, untuk warna bola mata ada yang hitam atau coklat, untuk tinggi
badan ada yang tinggi dan ada yang pendek, untuk warna kulit ada yang kuning
langsat dan coklat dan untuk bentuk wajah ada yang berbentuk oval, bulat dan
lonjong.
2.
Ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda dengan
angka 56, karena pada angka 73 seseorang memiliki ciri rambut lurus, kisaran
rambut ke kiri, tidak memiliki lesung pipi, daun kuping melekat, lidah melipat,
dan bergolongan darah A. sedangkan pada nomor 56 memiliki ciri rambut keriting,
kisaran rambut ke kanan, memiliki lesung pipi, daun telinga bebas atau tidak
melekat, lidah tidak dapat melipat, dan mempunyai golongan darah O.
3.
Ciri seseorang dengan angka 46 adalah memiliki rambut keriting,
kisaran rambut ke kanan, tidak mempunyai lesung pipi, daun telinga melekat,
lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah B. Sedangkan pada angka 80
memiliki ciri rambut lurus, kisaran rambut ke kiri, tidak berlesung pipi, daun
telinga melekat, lidah tidak dapat melipat dan memiliki golongan darah O.
4.
Contoh ciri-ciri lain:
a. Mata
b. Bentuk
muka
c. Hidung
d. Tinggi
badan
e. Jenis
kulit
5. Ciri-ciri
yang tidak ditemukan pada kelas ini adalah
a) Angka 44 : rambut keriting, kisaran rambut ke kanan,
tidak berlesung pipi, daun telinga melekat, lidah dapat melipat dan bergolongan
darah O.
b) Angka 48 : rambut keriting,
kisaran rambut ke kanan, tidak berlesung pipi, daun telinga melekat, lidah
tidak dapat melipat dan bergolongan darah O.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Setiap manusia pasti akan memiliki persamaan dan perbedaan
gejala fenotip yang dapat dilihat langsung oleh mata meskipun tidak memiliki
hubungan darah satu sama lain.
2.
Timbulnya keanekaragaman itu dapat terjadi karena setiap
manusia memiliki susunan gen yang berbeda. Manusia yang kembar identik pun
pasti memiliki perbedaan yang bisa ditangkap jelas oleh mata, karena meskipun
mereka lahir dari ayah dan ibu yang sama, tapi pada saat pembelahan meiosis
akan memiliki susunan gen yang berbeda sehingga perbedaan itu pasti ada. Dan
manusia yang tidak mempunyai hubungan darah pun pasti mempunyai persamaan ciri
yang dapat dilihat oleh mata. Semakin banyak persamaan yang terlihat, semakin
dekat kekerabatan manusia itu.
3.
Keanekaragaman gejala fenotip biasanya disebabkan oleh faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik yang menyebabkan perbedaan
biasanya berupa rekombinasi genotip, variasi genotip, mutasi gen dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan biasanya dalam adaptasi dengan
lingkungan.
B.
SARAN
1.
Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih giat dalam mengamati
suatu masalah atau penelitian, sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal.
2.
Bagi lembaga pendidikan untuk selalu mendukung penelitian
ataupun kerja keras anak bangsa dalam menyumbangkan ide kreatif untuk
pembangunan nasional.
3.
Bagi para pendidik untuk senantiasa menjadi pendidik yang
aktif dan professional dalam mendampingi anak didiknya berkarya dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi demi perkembangan dan peradaban manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Biologimediacentre. Keanekaragaman
Hayati.
http://biologimediacentre.com/2013/1/keanekaragaman-hayati.html.
Diakses
pada tanggal 3
Oktober 2013
Harris, Harry. 1994. Dasar-dasar Genetika Biokemis Manusia Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Salam, Abdul. 1994. Keanekaragaman
Genetik. Yogyakarta : Andi Offset.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Woeryadi. 1976. Studi Keanekaragaman
Organisme. Yogyakarta : IKIP
Yogyakarta.
LAMPIRAN
Cakram genetika untuk enam sifat pada manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar