Laporan Praktikum Keanekaragaman Pada Manusia


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA




Disusun oleh:
            Nabila Fatima Ahmad                 NIM. 16307141016
            Batrisya                              NIM. 16307141017
            Zamhariroh Marsa F                  NIM. 16307144032
            Laila Khoiriyah L                      NIM. 16307141014
            Dharma Yudha                        NIM. 16307144022
            Achmad Ramadhanna’il R              NIM. 16307144029

KIMIA F KELOMPOK 6


JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016/2017




BAB I
PENDAHULUAN

A.    TUJUAN
Tujuan dalam praktikum ini adalah:
1.      Mengamati bermacam-macam gejala fenotip pada manusia dan menemukan kesamaan dan perbedaan yang ada.
2.      Memberikan argumen terhadap timbulnya gejala keanekaragaman.
3.      Menunjukkan contoh gejala fenotip yamg lebih ditentukan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap keanekaragaman pada manusia?
2.      Bagaimana perbedaan fisik antara 2 spesies atau lebih yang mempunyai nomor indeks sama?






BAB II
KAJIAN TEORI

A.    KAJIAN TEORI

Keanekaragaman merupakan fenomena normal pada makhluk hidup, baik dalam kehidupan tumbuhan, hewan ataupun manusia. Keanekaragaman ini mudah diamati pada penampilan luar atau yang terlihat, dan merupakan kumpulan ciri-ciri tiap makhluk hidup. Berbagai ciri menunjukkan persamaan, sementara beberapa ciri lain menunjukkan perbedaan. Adanya perbedaan dan persamaan ciri-ciri yang dapat diamati ini menyebabkan makhluk hidup yang sudah dikelompokkan atas dasar sistem klasifikasi dalam taksonomi, masih menunjukkan adanya keanekaragaman diantara anggota populasi. (Salim Abdul, 1994 : 1)
Menurut Sukirman Wuryadi (1976 : 5) Tiap populasi organisme tersusun atas kesatuan struktur fungsi organisme penyusunnya dan dimungkinkan memiliki ciri struktur dan fungsinya sendiri. Anggota populasi organisme dapat terjadi melalui proses perkembangan secaara generatif ataupun vegetatif. Gejala struktur dan fungsi yang ditunjukkan oleh organisme atau populasi organisme merupakam fenomena biologis. Dengan demikian keanekaragaman yang terjadi dianggap pula sebagai fenomena biologis.
Hal yang sangat berpengaruh dalam terbentuknya pewarisan sifat adalah gen. Gen adalah suatu unit keturunan berupa suatu segmen tertentu dari molekul DNA, umunya terletak dalam kromosom dan memperlihatkan ekspresinya berupa fenotip. Gen merupakan faktor yang memengaruhi keanekaragaman organisme, melalui perkawinan acak bisa memungkinkan terjadinya variasi fenotip yang ada pada makhluk hidup di muka bumi. (Suryo, 1996 : 14)
Istilah fenotip dan genotip digunakan untuk memahami antar aksi gen dan lingkungan terhadap organisme. Bila suatu ciri-ciri masih dinyatakan dalam perangkat genetiknya maka ciri-ciri ini disebut genotip. Namun apabila genotip ini sudah diekspresikan dalam bentuk suatu molekul protein dan faktor lingkungan, maka ciri-ciri ini menjadi suatu penampilan atau disebut juga fenotip. (Salim Abdul, 1994 : 28)
Keanekaragaman pada organisasi kehidupan dapat terjadi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisasi tingkat tinggi. Misalnya dari makhluk bersel satu hingga makhluk bersel banyak, dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks. Menurut biologimediacentre keanekaragaman dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.      Keanekaragaman Gen
Merupakan substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun dan terdapat pada inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. makhluk hidup satu spesies bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen. (biologimediacentre)
2.      Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis, dan mempu menghasilkan keturunan untuk menghasilkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu jenis inilah yang disebut populasi. Keanekaragaman jenis merupakan segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis dalam keluarga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies. (biologimediacentre)
3.      Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik makhluk hidup yang satu dengan yang lain serta dengan lingkungannya. Perbedaan komponen abiotik pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. (biologimediacentre)
Semua makhluk hidup dalam satu spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen yang terdapat dalam kromosom mepunyai tugas untuk mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang diturunkan dari induk kepada anaknya. Menurut Harris Harry (1994 : 11) gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasarnya sama, tetapi susunannya berbeda tergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan cirri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Pada manusia, terdapat bermacam-macam keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh, warna kulit, warna maata, bentuk rambut, dan sebagainya. Namun hanya sifat-sifat yang tampak sajalah yang mudah diamati, karena sifat yang ada pada gen sangatlah rumit jika diamati tanpa bantuan alat yang mendukung.

B.     HIPOTESIS
1.      Keanekaragaman pada manusia dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
2.      Persamaan indeks pada cakram genetika yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menunjukkan kekerabatan yang dekat.






BAB III
METODE PENELITIAN

A.    WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini berjudul “Keanekaragaman pada Manusia” yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Sebagai objek penelitian ini adalah mahasiswa Kimia Kelas F 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November 2016 pukul 09.30 WIB.

B.     ALAT DAN BAHAN
Pada praktikum ini alat dan bahan yang digunakan berupa:
1.      Cakram Genetika.
2.      Indra Penglihatan.
3.      Alat tulis.
4.      Mahasiswa
5.      Kamera

C.    CARA KERJA
1.      Menentukan ciri yang akan diamati pada cakram genetika
2.      Menentukan ciri pertama pada cakram genetika
3.      Menentukan ciri yang lain pada cakram genetika
4.      Membaca angka pada indeks cakram genetika
5.      Mendapat angka indeks teman lain dan mencatatnya
6.      Melaporkan indeks yang diperoleh

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL PENGAMATAN
·         Persamaan indeks

No
Nama
Indeks
1.
Tyas Widiastuti
34
2.
Rhesta Triyana Pramaisella
34
3.
Raden Roro Rania
36
4.
Erlin Dwi Astuti
36
5.
Riandini Yusuf
40
6.
Ilham Fauzi
40
7.
Meyvita Wahyu H
40
8
Hafian Rahman Wibowo
97
9.
Laila Khoiriyah Lukman
97
10.
Choirul Chasanah
98
11.
Dwi Pawestri
98
12.
Shilvi Woro Satiti
98
13.
Nadia
98
14.
Riska Elya
98
15.
Novita
100
16.
Syifa
100
17.
Nabila Fatima Akhmad
100
18.
Ario Chandra P
100
19.
Lina Cahyaningsih
100
20.
Carissa Ayu Susiana
100
21.
Nur Isna Melati Putri
102
22.
Achmad Ramadhanna’il R
102
23.
Batrisya
102
24.
Shinta Ningrumsari
104
25.
Dharma Yudha
104
26.
Riftanannda Prabawa
104
27.
Nurul Amalia Putri
104
28.
Cindy Candrika
108
29.
Annisa Putri Anggiani
108
30.
Yusuf Irham Hidayat
112
31.
Luqman Anggoro Setyaji
112

           



·         Perbedaan indeks

No.
Nama
Indeks
1.
Ibnu Mahardika Sulistyo
7
2.
Raditya K
33
3.
M. Alan N
68
4.
Rendra Ibnu
74
5.
Hanggoro Suroto Djati
92
6.
Perwita Rizki
96
7.
Zamhariroh Marsa F
101
8.
Rafi Hidayat
105
9.
Hardiyan Rifqi Muhammad
109
10.
Hanan Rizal Wicaksono
110




B.     PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh dari pengamatan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia Kelas F Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY terdapat beberapa keanekaragaman gen. Setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda, walaupun ada beberapa orang yang mempunyai indeks cakram genetika yang sama. Namun tetap ada perbedaan fenotip yang dapat diamati dengan jelas perbedaannya. Ciri-ciri fisik luar pada setiap dari makhluk hidup yang tampak secara visual akan mudah dikenali karena tidak memerlukan alat-alat bantu. Sedangkan beberapa ciri fisik dalam sampai molekular hanya dapat diamati dengan alat-alat bantu atau teknik pemeriksaan di laboratorium.
Pada percobaan kali ini, pengamatan didasarkan pada cakram gentika, yang menunjukkan perbedaan sifat ataupun ciri pada manusia berdasarkan ujung daun telinga yang bebas atau melekat, rambut yang lurus dan tidak lurus, adanya lesung pipi atau tidak, lidah dapat melipat atau tidak, kisaran rambut ke kanan atau ke kiri serta perbedaan golongan darah. Perbedaan tersebut merupakan gejala keanekaragaman organisme yang dipengaruhi oleh hasil interaksi faktor genetis dan faktor lingkungan.
Data percobaan menunjukkan adanya kesamaan indeks yang didapatkan pada cakram genetika yaitu nomor 34 dimiliki oleh Tyas Widiastuti dan Rhesta Triyana Pramaisella dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah B..Indeks nomor 36 dimiliki oleh Erlin Dwi Astuti dan Raden Roro Rania dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 40 dimiliki oleh Riandini Yusuf, Ilham Fauzi, dan Meyvita dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah tidak melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 97 dimiliki oleh Hafian Rahman Wibowo dan Laila Khoiriyah Lukman dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah A. Indeks nomor 98 dimiliki oleh Choirul Khasanah, Dwi Pawestri, Shilvi Woro Satiti, Nadia, Riska dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah B. Indeks nomor 100 dimiliki oleh Novita, Syifa, Nabila, Ario, Lina, Carissa dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 102 dimiliki oleh Isna, Nail, Batrisya dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah tidak melipat dan golongan darah B. Indeks nomor 104 dimiliki oleh Sinta, Yudha, Rifta, Putri dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping bebas, lidah tidak melipat dan golongan darah O. Indeks nomor 108 dimiliki oleh Cindy, Annisa dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping melekat, lidah melipat dan golongan darah O dan indeks nomor 112 dimiliki oleh Yusuf dan Lukman dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak melipat dan golongan darah O. Dengan demikian walaupun sederet persamaan dimiliki, namun mas ada perbedaan yang dapat ditemukan.
Dari data percobaan menunjukkan adanya perbedaan indeks yang didapatkan pada cakram genetika yaitu nomor 7 yang dimiliki oleh Ibnu Mahardhika S dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut ke kiri, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah tidak melipat dan memiliki golongan darah AB. Indeks nomor 33 yang dimiliki oleh Raditya K dengan ciri rambut keriting, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor 68 yang dimiliki oleh M Alan N dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah dapat melipat dan memiliki golongan darah O. indeks nomor 74 dimiliki oleh Rendra Ibnu dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri, tidak memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah dapat melipat, dan bergolongan darah B. inedeks nomor 92 dimiliki oleh Hanggoro Suroto Djati dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri, memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah dapat melipat dan bergolongan darah O. indeks nomor 96 yang dimiliki oleh Perwita R dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekiri, memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah O. indeks nomor 101 yang dimiliki oleh Zamhariroh Marsa F dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping tidak melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor 105 yang dimiliki oleh Raffi Hidayat dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah dapat melipat dan bergolongan darah A. indeks nomor 109 dimiliki oleh Hardiyan Rifqi M dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah A dan indeks nomor 110 yang dimiliki oleh Hanan Rizal W dengan ciri rambut lurus, kisaran rambut kekanan, tidak memiliki lesung pipi, kuping melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah B

Pada pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kesamaan indeks pada cakram genetika yang dimiliki beberapa orang tidak berarti mempunyai ciri-ciri yang sama pada semua aspek. Hal ini disebabkan dari berbagai faktor penyusunnya. Anak kembar identik sekalipun memiliki perbedaan secara visual maupun struktur gen, padahal anak kembar terlahir dari ayah dan ibu yang sama. Apalagi dalam percobaan ini, pemilik indeks yang sama berasal dari keluarga yang berbeda. Sehingga sangatlah mungkin ditemukan perbedaan ciri dari pemilik indeks yang sama.
Data pengamatan menunjukkan perbedaan indeks yang dimiliki oleh mahasiswa yang lain, yang bisa diamati secara visual dan tanpa memerlukan alat bantu. Ciri-ciri apapun yang dijumpai pada satu generasi dimungkinkan akan dijumpai pada generasi berikutnya, karena proses pewarisan sifat dan pewarisan ini mengikuti hukum-hukum pewarisan yang berlaku.
Perbedaan ciri yang dapat diamati dari lebih banyak mahasiswa yang memiliki indeks pada cakram genetika yang berbeda disebabkan karena beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain gen dan lingkungan. Hanya ciri yang mudah dilihat saja yang bisa diamati secara kasat mata, sedangkan golongan darah dapat diketahui dan dicantumkan pada data pengamatan karena sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan medis. Dimungkinkan masih banyak sekali perbedaan yang terjadi, jika diamati dari berbagai segi renik seperti gen yang menyusun dan lain sebagainya.
Keanekaragaman dalam spesies ini menyebabkan pada tiap anggota spesies dapat dilihat adanya kedekatan kekerabatannya satu sama lain. Semakin banyak persamaan ciri-ciri yang dimiliki maka semakin dekat kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit persamaan dalam ciri-ciri yang dimiliki maka makin jauh kekerabatannya. Dengan demikian, dalam suatu spesies dapat dijumpai kelompok-kelompok populasi yang satu sama lain dibedakan berdasarkan ciri morfologis atau fenotipnya.

C.    MENJAWAB PERTANYAAN
1.      Berdasarkan hasil data pengamatan ada beberapa orang yang mempunyai kesamaan terhadap indeks pada cakram genetika, pada angka 34, 36, 40, 97, 98, 100, 102, 104, 108, dan 112. Dari kesepuluh angka cakram genetika yang mempunyai kesamaan angka indeks terdapat perbedaan ciri lain yang menonjol dari kesepuluh angka indeks berbeda dari angka indeks yang satu dengan yang lainnya diantaranya yaitu bentuk hidung, warna bola mata, tinggi badan, warna kulit, dan bentuk wajah. Terdapat perbedaan bentuk hidung pada orang yang termasuk dari kesepuluh angka yang mempunyai persamaannya yaitu ada yang mancung dan ada yang pesek, untuk warna bola mata ada yang hitam atau coklat, untuk tinggi badan ada yang tinggi dan ada yang pendek, untuk warna kulit ada yang kuning langsat dan coklat dan untuk bentuk wajah ada yang berbentuk oval, bulat dan lonjong.
2.      Ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda dengan angka 56, karena pada angka 73 seseorang memiliki ciri rambut lurus, kisaran rambut ke kiri, tidak memiliki lesung pipi, daun kuping melekat, lidah melipat, dan bergolongan darah A. sedangkan pada nomor 56 memiliki ciri rambut keriting, kisaran rambut ke kanan, memiliki lesung pipi, daun telinga bebas atau tidak melekat, lidah tidak dapat melipat, dan mempunyai golongan darah O.
3.      Ciri seseorang dengan angka 46 adalah memiliki rambut keriting, kisaran rambut ke kanan, tidak mempunyai lesung pipi, daun telinga melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah B. Sedangkan pada angka 80 memiliki ciri rambut lurus, kisaran rambut ke kiri, tidak berlesung pipi, daun telinga melekat, lidah tidak dapat melipat dan memiliki golongan darah O.
4.      Contoh ciri-ciri lain:
a.       Mata
b.      Bentuk muka
c.       Hidung
d.      Tinggi badan
e.       Jenis kulit
5.      Ciri-ciri yang tidak ditemukan pada kelas ini adalah
a)      Angka 44 :  rambut keriting, kisaran rambut ke kanan, tidak berlesung pipi, daun telinga melekat, lidah dapat melipat dan bergolongan darah O.
b)      Angka 48 : rambut keriting, kisaran rambut ke kanan, tidak berlesung pipi, daun telinga melekat, lidah tidak dapat melipat dan bergolongan darah O.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Setiap manusia pasti akan memiliki persamaan dan perbedaan gejala fenotip yang dapat dilihat langsung oleh mata meskipun tidak memiliki hubungan darah satu sama lain.
2.      Timbulnya keanekaragaman itu dapat terjadi karena setiap manusia memiliki susunan gen yang berbeda. Manusia yang kembar identik pun pasti memiliki perbedaan yang bisa ditangkap jelas oleh mata, karena meskipun mereka lahir dari ayah dan ibu yang sama, tapi pada saat pembelahan meiosis akan memiliki susunan gen yang berbeda sehingga perbedaan itu pasti ada. Dan manusia yang tidak mempunyai hubungan darah pun pasti mempunyai persamaan ciri yang dapat dilihat oleh mata. Semakin banyak persamaan yang terlihat, semakin dekat kekerabatan manusia itu.
3.      Keanekaragaman gejala fenotip biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik yang menyebabkan perbedaan biasanya berupa rekombinasi genotip, variasi genotip, mutasi gen dan lain sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan biasanya dalam adaptasi dengan lingkungan.

B.     SARAN
1.      Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih giat dalam mengamati suatu masalah atau penelitian, sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal.
2.      Bagi lembaga pendidikan untuk selalu mendukung penelitian ataupun kerja keras anak bangsa dalam menyumbangkan ide kreatif untuk pembangunan nasional.
3.      Bagi para pendidik untuk senantiasa menjadi pendidik yang aktif dan professional dalam mendampingi anak didiknya berkarya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi demi perkembangan dan peradaban manusia.







DAFTAR PUSTAKA

Biologimediacentre. Keanekaragaman Hayati.
http://biologimediacentre.com/2013/1/keanekaragaman-hayati.html. Diakses
pada tanggal 3 Oktober 2013
Harris, Harry. 1994. Dasar-dasar Genetika Biokemis Manusia Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Salam, Abdul. 1994. Keanekaragaman Genetik. Yogyakarta : Andi Offset.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Woeryadi. 1976. Studi Keanekaragaman Organisme. Yogyakarta : IKIP
Yogyakarta.
LAMPIRAN

Cakram genetika untuk enam sifat pada manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar