AKHLAQ, ETIKA, DAN MORAL DALAM
KEHIDUPAN
PENYUSUN:
1. Raden Roro Rania W /
16307141009
2. Rendra Ibnu Setiyanto / 16307141030
3. Achmad Ramadhanna’il R / 16307144029
JURUSAN PENDIDIKANKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016/2017
BAB
I
PENDAHULUAN
Di era global yang semakin maju ini
perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti
pola hidup yang mewah dan bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika,
moral dan akhlak yang tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam
hidup. Karena pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang
etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral,
dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita berada di sekolah dasar, yaitu pada
pelajaran agama islam dan kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika,
moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam
perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah disampaikan
menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak
terpuji jika kita para generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Akhlaq
Akhlaq berasal dari
bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam
kebahasaan akhlak berarti budi
pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara
tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Akhlaq
memiliki kedudukan utama,bahkan menjadi puncak kesempurnaan manusia. Ibn
Miskawaih mengatakan bahwa akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.Imam Al Ghazali mendefinisikan akhlaq sebagai sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah,
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Mu’jam al Wasith, Ibrahim Anis
mengatakan bahwa akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang
dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan.
Didalam
al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak mulia.
·
Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian
(QS. Al Ahqof:13),
·
Suka berbuat kebaikan (QS. Al
Baqarah:112),
·
Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An
Nisa’:58),
·
Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
·
Disiplin waktu dan produktif (QS.Al
Ashr:1-4),
·
Melakukan sesuatu secara profesional dan
harmonis (QS. Al’Araf:31).
Akhlak
dalam Kehidupan
Aktualisasi
akhlaq adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku
sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang
muslim seperti di bawah ini.
1. Akhlak kepada Allah
1)
Beribadah
kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai
dengan perintah-Nya.
2)
Berzikir
kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati.
3)
Berdo’a
kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah
4)
Tawakal
kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil
pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5)
Tawaduk
kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah
dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
6)
Mentauhidkan
Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
7)
Tidak
berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
2. Akhlak kepada diri sendiri
1)
Sabar, yaitu
prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian
nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.
2)
Syukur,
yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya.
3)
Tawaduk,
yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua,
muda, kaya atau miskin.
3. Akhlak
kepada lingkungan
1) Sadar untuk memelihara kelestarian
lingkungan hidup
2) menjaga dan memanfaatkan alam
terutama hewani dan nabati, flora dan fauna yang sengaja diciptakan oleh Allah
untuk kepentingan manusia
3) Sayang kepada sesama makhluk
4.
Akhlak
terhadap sesama manusia
1)
Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al
Hujurat: 10)
2)
Ta’awun atau saling tolong menolong (QS.
Al Maidah: 2)
3)
Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS.
Ali Imron: 134 & 159)
4)
Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali
menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1.
Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah,
yakni orang, memiliki akhlak baik secara almiah.
2.
Mujahadah,
selalu
berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan, serta
menahan diri dari sikap putus asa.
3.
Riyadloh,
ialah
melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.
B.
Etika
Etika adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya
adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan
unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan. Kebutuhan akan refleksi itu
akan kita rasakan, antara lain karena pendapat kita tidak terkadang berbeda dengan pendapat
orang lain. Untuk itulah diperlukan etika. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut
bermoral,maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya
baik.
Etika dalam
kehidupan sehari-hari
1. Etika Makan
dan Minum
·
Memakan makanan yang halal.
·
Makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa
dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu
itu.
·
Mencuci tangan sebelum makan
·
Puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan
jangan sekali-kali mencelanya.
2. Etika
Pergaulan Menurut Islam
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi
dengan lingkungannya
Tiga kunci
utama dalam pergaulan, antara lain :
1) Ta’aruf
Ta’aruf atau
saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar
untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan
sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri
seseorang.
2) Tafahum
Memahami,
setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan
yang ia benci. Dengan memahami kita dapat memilih dan memilah siapa yang harus
menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi.
3) Ta’awun
(Saling menolong)
Rasullullah
SAW telah mengatakan bahwa “Bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli
dengan urusan umat Islam yang lain”.
Al-Ma`idah
ayat ke-2 :
“Tolong
menolonglah kalian di atas kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong
menolong dalam dosa dan permusuhan. Bertaqwa (takut)lah kalian kepada Allah,
karena sesungguhnya Allah Maha Keras adzab-Nya.”
Ta’aruf,
tafahum , dan ta’awun tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena
Allah.
C. Moral
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk. Ajaran baik
dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat.
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Manusia
yang tidak memiliki moral disebut amoral. Moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu.
Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral
yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap
budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Moral dalam tindakan
sehari-hari adalah, misalkan kita di hadapkan pada situasi di mana pada saat
kita jalan, kita menemukan sebuah dompet yang ada uangnya sejumlah 500rb dan
ada kartu identitas nya. Di sinilah moral kita akan terlihat. Bila moral kita
baik pasti kita akan memberikan dompet itu ke pada pihak yang berwajib atau pun
yang lebih baik kita langsung mengembalikan kepada yang punya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Etika adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya
adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah
ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat. Serta,
Akhlak dalam kebahasaan berarti budi
pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara
tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses
pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan
ilmu tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
B.
DAFTAR
PUSTAKA
·
https://ps2unic.wordpress.com/2013/11/11/penerapan-etika-moral-dan-akhlak-dalam-kehidupan/
·
Mukni’ah.2011.Materi Pendidikan Agama
Islam untuk Perguruan Tinggi Umum. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar