Laporan Hasil Wawancara Budidaya Ikan Konsumsi

LAPORAN HASIL WAWANCARA BUDIDAYA IKAN




Disusun oleh:
1.     Achmad Ramadhanna’il R   (01/XI MIA 11)
2.     Adhitya Ismu Y                    (02/XI MIA 11)
3.     Alexander Dewa P               (04/XI MIA 11)
4.     Kinanthi Setya R                  (17/XI MIA 11)
5.     Yesita Vera S                        (30/XI MIA 11)


SMA NEGERI 1 KLATEN
2014/2015

1.        LATAR BELAKANG

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan sebagai mana mestinya. Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran Prakarya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber secara sederhana dan terpercaya tentang budidaya ikan. Oleh karena itu kami mewawancarai salah satu Pembudidaya Ikan Nila merah di Desa Ngrundul, Karangnongko, Klaten. Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah memenuhi tugas Prakarya. Begitu juga bermanfaat bagi teman-teman yang membaca.


2.        TUJUAN

a.       Memenuhi tugas Prakarya yang diberikan
b.      Memahami dan menguasai kegiatan wawancara
c.       Memperoleh informasi mengenai Cara Budidaya Ikan Nila
d.      Mengetahui dan memahami mengenai Cara Budidaya Ikan Nila yang tepat

3.        WAWANCARA

Narasumber: Wisnu Wardhono

Bapak Wisnu Wardhono lahir di Kendal, 29 Mei 2015. Bapak Wisnu sering dipanggil dengan nama Hanung. Beliau adalah kepala Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten. Beliau merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Klaten, yang melanjutkan studi S1 Perikanan UNDIP. Setelah lulus dari S1 UNDIP, beliau melanjutkan sekolah S2 Managemen AUB Surakarta. Bapak Wisnu tinggal di Puri Hutama F23 Danguran, Klaten Selatan, Klaten bersama dengan istri dan ketiga anaknya.Sudah 2 bulan Bapak Wisnu menjadi kepala UPT Kabupaten Klaten.

4.                  WAKTU PELAKSANAAN WAWANCARA

Hari, tanggal   : Rabu, 25 Februari 2015
Pukul               : 11.30 WIB
Tempat            : Kantor UPT Dinas Pertanian Kabupaten Klaten di Ngrundul

5.                  HASIL WAWANCARA

Dari hasil wawancara, kami memperoleh informasi bahwa UPT Dinas Pertanian Kabupaten Klaten yang menangani tentang budi daya ikan didirikan pada tahun 2004 dan mulai beroperasi pada tahun 2005. Ada 2 tempat yang digunakan sebagai tempat budi daya ikan, yaitu di Ngrundul dan Mipitan. 

Fungsi didirikannya tempat budi daya ikan tersebut adalah membuat benih kepada para pembudidaya lain khususnya benih Ika merah, sebagai center of information, serta menambah pendapatan daerah yang masuk ke kas daerah. 

Pada proses awal budi daya ikan, hal yang pertama dilakukan adalah persiapan kolam dan proses pemijahan. Persiapan kolam dilakukan selama 1-2 minggu.  Adapun yang perlu dilakukan adalah:

1.    Pengeringan

Kolam yang habis dipakai akan menyisakan feses atau sisa-sisa organik yang dapat menurunkan pH air. Tujuan dari proses pengeringan adalah menetralkan kembali keasaman tanah. Tujuan lain adalah membunuh benih ikan yang kecil, karena jika dibiarkan, maka benih  tersebut akan tumbuh lebih dulu dan dikhawatirkan akan menjadi predator ikan lainnya.

2.    Pengapuran

Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan pH air dan utamanya juga berfungsi untuk membunuh benih ikan yang tersisa. Sisa benih ikan yang tertinggal akan tumbuh lebih besar dari ikan lain, yang akan menjadi pedator bagi ikan lain.

3.    Pengisian air

Kolam diisi air sedalam ± 40cm. Ketinggian air tak terlalu tinggi karena untuk berpijah, ikan menyukai tempat yang datar dan dangkal.

4.    Memasukkan ikan

Kolam yang telah diisi air dimasukan ikan dengan perbandingan jantan dan betina 1:1, 1:2, 1:3, 1:4. Perbandingan yang biasa dipakai pada budidaya ikan adalah 1:3. Ikan berkembang biak dengan pembuahan diluar.  

Ikan betina membuat cekungan di dasar kolam dengan cara mengipas – kipaskan buntutnya. Si jantan akan mengitari cekungan itu kemudian menyemprotkan spermanya ke dalam cekungan yang sudah terdapat telur ikan tadi. Ikan menaruh telur anak hasil pembuahan di mulutnya(mouth breeder) selama kurang lebih 36 jam akan menetas.

5.    Memanen larva

Larva dipanen pada hari ke 13-30 setelah menetas. Larva diambil kemudian dipindah di kolam pengembangan yang disini disebut dengan kolam pendederan.

6.    Merawat dan memberi pakan

Pakan ikan yang dibutuhkan kira kira 1Kw, per harinya 3kg atau sekitar 3%. Namun ikan yang sudah memijah hanya butuh 1% pakan. Pada umumnya ikan jantan lebih banyak makan ketimbang betina.

7.    Pendederan

Prinsip pendederan yaitu merawat ikan sampai siap panen. Kolam pendederan diberi pupuk kandang untuk menyuburkan. Yang dipakai adalah kotoran puyuh karena harganya murah. Guna pupuk disini yaitu mengubah materi anorganik menjadi organik. Satu kolam diberi 1-2 sak tergantuk tingkat kesuburan tanahnya. Kantong pupuk hanya dilubangi lalu ditenggelamkan agar tidak gatal saat panen.

 Kolam pendederan airnya tidak mengalir. Petani harus memperhatikan kadar oksigen larut dalam air (dissolved oxygen). Pendederan larva 3000-5000/m2 

Setelah pemijahan selama 1 bulan, ikan indukan diistirahatkan untuk rekondisi selama 2 minggu. Indukan jantan dan betina dipisahkan. Pada kolam dengan kondisi air mengalir, kandungan dissolved oxygen tinggi untuk memacu nafsu makan, dan diberi pakan khusus yang mengandung banyak protein. 

Pendederan sekitar 600-800 ekor dengan ukuran 3-5cm max 300/m2 . Jika kepadatannya terlalu tinggi maka akan menurunkan kadar oksigen. Untuk pendederan burayak ukuran 2-3cm diperlukan waktu sekitar 18 hari. Lalu untuk membudidayakan ukuran 2-3cm menjadi 2-5cm diperlukan waktu sekitar 2 minggu. Sedangkan untuk membudidayakan ukuran 3-5cm menjadi 5-7cm diperlukan waktu sekitar 4 minggu.

8.    Total Harvesting

Tahap ini disebut juga pemanenan. Pemanenan disini menggunakan kolam permanen atau kolam yang disemen baik alas maupun sisi-sisinya. Ukuran 15m x 4m atau luasnya 60m2 yang berisi betina 150 ekor dan jantan 50 ekor. 

Yang pertama yaitu membersihkan air kolam dan lubang-lubang pada dinding kolam. Kolam yang terisi air dengan kedalaman 60-80 cm disat sampai kedalamannya hanya 30cm. Lalu ikan digiring ke arah tempat air mengalir menggunakan jaring. Untuk melakukan panen ini dilakukan pada pagi hari dan sore hari saja karena melihat cuaca jika siang hari sangat panas maka dapat mempengaruhi ikan yang dipanen. 

Dalam sebulan jika cuaca cerah maka dapat dilakukan panen sekitar 13x panen total. Sedangkan apabila cuaca mendung maka dapat dilakukan panen sebanyak 17x panen total. Setelah di panen maka indukan melakukan resting selama 2 minggu.

Ukuran ikan : 1. Larva                                  
                        2. 2-3 cm
                        3. 3-5 cm
                        4. 5-7 cm
                        5. 7-9 cm
6. 8-12 cm

Ikan yang dibudidaya yaitu ikan yang ukurannya 3-5cm menjadi 7-9cm. dalam istilah perikanan 1 kg glondong berisi 80-100 ekor. Untuk komersial ikan dijual Rp. 18000 – Rp. 20000.

Faktor keberhasilan budidaya ikan adalah
1.    Persiapan kolam yang baik
2.    Filter yang baik
3.    Seleksi induk

Induk harus diseleksi terlebih dahulu sebelum dikembangbiakkan. Genetik dan sumber harus yang jelas untuk memurnikan genetikanya. Seleksi induk dapat dilakukan dengan penyilangan antar induk agar diperoleh induk dengan mutu yang baik. Dalam seleksi induk, ada unit khusus pemerintah yang bertugas dalam menyeleksi.

4.    Ikan yang sehat

Ikan yang cacat akan dihindari dalam memperoleh ikan dengan mutu yang tinggi. Contoh ikan yang cacat adalah mempunyai penyakit scoliosis.

5.    Warna yang bagus

Dalam budidaya ikan akan dicari ikan dengan warna yang bagus dan sesuai keinginan. Contoh warnanya adalah merah pada Ikan Nila.

6.      Bentuk yang proposional

Dalam memperoleh ikan akan dicari ikan yang panjang pada tinggi badan ikan mempunyai rasio 0,8 dengan panjang pada tinggi punggung.

7.      Cukup Umur

Ikan yang akan dibudidayakan indukan harus cukup umur. Karena umur yang terlalu muda induk ikan akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak. Minimal umur indukan adalah 8 bulan dengan berat badan 300 gram. Semakin besar akan semakin baik. Puncak indukan yang dikembangbiakan adalah 2 tahun.

8.      Faktor Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan terbaik. Pada Ikan Nila pakan yang digunakan dengan konsentrasi 32%.

9.      Penanganan Larva

Dianjurkan hati-hati pada saat memanen larva karena jika tidak berhati-hati larva bias stress. Sedikit dalam memberi ikan juga mempengaruhinya.

10.  Pakan Benih harus bagus

Ukuran dalam memberi makan larva adalah yang sudah digiling menjadi kecil. Makanan dicampur menggunakan pakan udang dengan perbandingan 2:1dengan pakan biasa.

11.  Panen

Panen merupakan titik kritis dalam keberhasilan budidaya ikan. Gesekan jaring dengan lantai dasar harus sekecil mungkin, ikan bisa luka dan akan terinfeksi jamur dan akan mati.

12.  Packing dan pengangkutan

Sesudah memanen ikan, ikan hasil panen akan dipasarkan dan sebelumnya ikan akan dipackingterlebih dahulu. Packing dibedakan menjadi dua. Yaitu secara terbuka dengan feeze bus. Secara tertutup dengan ,emggunakan plastik 40x70. Satu  plastik berisi 1000 ikan ukuran 3-5 dengan isi 2/3 air dan 1/3 oksigen. Untuk pengiriman jarak jauh, ikan akan diberi es di baknya agar ikan bersuhu rendah sehingga metabolismenya menurun. Dan dapat diberi minyak cengkeh juga agar dalam pengiriman ikan dalam posisi tidur.

13.  Pengambilan Benih Ikan

 Pengambilan benih ikan juga harus diperhatikan dalam budidaya ikan. Pengambilan dilakukan pada pagi hari hingga sebelum jam 9 pagi. Jika pengambilan ikan dilakukan pada siang hari, ikan akan stress dan benih ikan akan rusak.

          
Pembagian dalam struktur budidaya ikan (segmen)
-                      Segmen           : Agrobisnis Perikanan
-                      Saprodi            : pakan ikan, paeralatan, pembenihan, sarana produksi
-                      Usaha tani       : budidaya (pembesaran ikan)
-                      Pemasaran       : bakul, benih, pemancingan
-                      Pengolahan     : ikan yang segar kemudian menjadi produk. Contoh: abon

Pemasaran

Pemasaran dilakukan oleh budidaya ikan yang bertugas untuk membesarkan ikan di ruang lingkup wilayah Klaten seperti di Polanharjo, Janti , Sleman, hingga Kedung Ombo. Pemasaran tidak dilakukan secara eceran melainkan dengan cara memesan.

-                      Pembenihan

 I petak total harvesting                      = 200 ekor (berat 3 ons)
                                                            = 60 Kg ( Rp. 18000/kg )
                                                            = Rp. 1.080.000
Harga pakan Induk                             = 1% x 60 Kg x 30 hari
                                                            = RP. 162.000

-                      Hasil

burayak (1 siklus)                               = 60% x 60.000 ekor (ukuran 3-5)
                                                            = 36.000 ekor
Berat                                                   = 36.000  ekor x 5 gram
                                                            = 180.000 gram
                                                            = 180 kg
Pakan burayak (180 kg)                      = 30 kg x 3 sak
                                                            = 90 kg pakan
Harga Pakan                                        = 90 kg x Rp 9.000
                                                            = Rp 810.000
Panen                                                  = 36.000 ekor x Rp 50
                                                            = Rp 1.800.000

-                       Keuntungan                         = Hasil Panen – Biaya

                                                            = Rp 1.800.000 – (Rp 810.000 + Rp 162.000)
                                                            = Rp 1.800.000 – Rp 1.242.000
                                                            = Rp 558.000

6.    KESIMPULAN

Dari wawancara yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa untuk membudidayakan ikan diperlukan perhitungan yang tepat dan persiapan yang matang seperti sarana dan prasarana. Dalam budidaya ini cuaca sangat mempengaruhi. Untuk melakukan budidaya ikan diperlukan modal yang lumayan sebagai investasi agar pada saat panen dihasilkan ikan yang unggul sehingga saat dikomersilkan akan memberikan keuntungan yang tinggi. Budidaya ikan membutuhkan ketekunan dan kesabaran di dalam melaksanakan budidaya ikan. Karena banyak faktor yang harus diperhatikan. Bila budidaya tidak dipersiapkan dengan baik, maka hasil panen tidak akan maksimal seperti yang diharapkan.


2 komentar: